Social Icons

Pengertian



Politik berasal dari bahasa yunani “polites” berarti warga negara kemudian berkembang menjadi politikos yang berarti kewarganegaraan, dan politik yang berarti kemahiran politik.

            Definisi ilmu politik memang tidak ada habisnya. Baik kata “sosial” maupun “politik” tidak mempunyai makna yang mempunyai rumusan jelas dalam dirinya sendiri, sehingga kita harus bertolak dari menjelaskan bagaimana kata-kata tersebut di gunakan, hampir tidak adanya terminologi yang pasti. Karena setiap orang mempunyai anggapan yang berbeda terhadap pengertian politik, ada yang menganggap ilmu politik itu hanya sebagai pola dasar dari suatu negara, aspek bagian dari suatu negara, dan ada juga yang beranggapan bahwa ilmu politik hanya bagian dari partai-partai yang ada di dalam negara, bahkan ada juga yang mengartikan politik merupakan perebutan kuasa, tahta dan harta.

Perilaku Politik



       Perilaku politik atau (Inggris:Politic Behaviour)adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud dengan perilaku politik contohnya adalah :

~   Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin
~  Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya masyarakat
~   Ikut serta dalam pesta politik
~   Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas
~   Berhak untuk menjadi pimpinan politik
~  Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku

Pendapat Ahli



1.    Menurut Rod Hague et al
“politik adalah bagian yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektip dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya. ( politics is the activity by which groups reach binding collective decisions through attempting to reconcile differences among their members ).

2.    Menurut Andrew Heywood
“ politik adalah bagian suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat lepas dari gejala konflik dan kerja sama. ( politics  is the activity through which a people make, preserve and amend the general rules under which they live and as such is inextricaly linked to the phenomen of conflict and cooperation ). 

3.    Menurut W.A Robson
“ilmu politik mempelajari tentang kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil.

4.    Menurut Ossip K. Fletchteim
“ ilmu politik ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat memengaruhi negara. ( political science is that specialized social science that studies the nature and purpose of the state so far as it a power organization and the nature and purpose of other unofficial power phenomena that are apt to influence the state ) fletchteim juga menekankan bahwa kekuasaan politik dan tujuan politik saling memengaruhi dan bergantung satu sama lain.

5.    Roger F. Soltau dalam Introduction to politics
“ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lainnya”. ( political science is the study of the state, its aims and purposes the institutions by which these are going to be realized, its relations with its individual members, and other states).

6.    Menurut J. Barent
“ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara, yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya”. ( De wetenschap der politiek is de wentenschap die het leven van de staat een onderdeel vormt. Aan het onderzoek van die staten, zoals ze werken, is de wentenschap der politiek gewijd )

7.    Menurut Deliar Noer
“ ilmu politik memusatkan pehatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat. Kehidupan seperti ini tidak terbatas pada bidang hukum semata-mata, dan tidak pula pada negara yang tumbuhnya dalam sejarah hidup manusia relatif baru. Di luar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan itu pun telah pula ada. Hanya dalam zaman modern ini memanglah kekuasaan itu berhubungan erat dengan negara.

Konsep - Konsep




Ø  Negara
Negara merupakan daerah atau wilayah teritorial yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang rakyatnya di perintah oleh sejumlah pejabat serta memiliki peraturan perundang-undangan melalui penguasaan dari kekuasaan yang sah. Negara tidak dapat bediri sendiri, dan harus memiliki syarat. Syarat-syaratnya antara lain memiliki wilaya,warga/penduduk, pemeritah, serta kedaulatan. Sifat dari suatu negara ialah memaksa, yang mempunyai tujuan akhir untuk menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya.

Ø  Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan dari seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan / tujuan dari perilaku. Pendekatan ini lebih dominan berpengaruh pada sosiologi, pendekatan ini lebih dinamis karena memperhatikan proses.

Ø  Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan pilihan atau membuat pilihan dari beberapa alternatif atau objek yang ada. Berbeda dengan pengambilan keputusan yang relatif lebih berpusat pada proses memilih berbagai alternatif yang ada untuk kebijakan publik. Keputusan-keputusan tersebut menyangkut tujuan dari masyarakat, dan menyangkut kebijakan untuk mencapai keputusan.

Ø  Kebijaksanaan Umum
Merupakan suatu keputusan yang di pilih oleh seorang atau kelompok politik dalam usaha untuk memilih tujuan serta cara-cara untuk mencapai suatu tujuan yg pasti. Dapat di katakan bahwa orang yang memilih kebijaksanaan ini memiliki kekuasaan untuk melakukannya.

Ø  Pembagian dan Alokasi
Merupakan pembagian dan penjatahan dari nilai masyarakat. Pembagian dan mengalokasikan nilai secara mengikat dan seringkali pembagian semacan ini tidak merata yan akhirnya akan menyebabkan suatu konflik. Yang dibutuhkan dari pembagian nilai-nilai adalah ketelitian dalam hubungannya dengan kekuasaan dan kebijakan pemerintah.

Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu lainnya



Ø Sosiologi
Di antara ilmu sosial lainnya, sosiologi yang paling pokok dan umum. Ilmu politik telah banyak membantu para sarjana-sarjana ilmu politik dalam memahami, serta menyusun pola kehidupan sosial dalam suatu kelompok atau golongan masyarakat. Mengingat adanya suatu perubaha dan pembaruan sosiologi membantu memberi pengertian dan penjelasan kepada masyarakat. Jika dalam masyarakat timbul kelompok baru yang memajukan kepentingan-kepentingan baru, maka nilai kebudayaan dalam masyarakat secara keseluruhan akan menunjukkan suatu perubahan dalam kehidupan politik. Sosiologi maupun politik mempelajari dan memahami tentang negara. Tetapi sosiologi beranggapan bahwa negara merupakan salah satu lembaga pengendalian sosial. Dalam sosiologi menggambarkan masyarakat sederhana maupun kompleks senantiasa menimbulkan proses, pengaturan atau pola-pola pengendalian yang formal maupun tidak formal. Tetapi ada pula yang membedakan antara keduanya yaitu ilmu politik beranggapan bahwa negara merupakan obyek penelitian pokok, sedangkan dalam sosiologi negara hanya merupakan salah satu dari banyak asosiasi dan lembaga pengendalian dalam masyarakat.

Ø Anthropologi
Jika sosiolologi memberikan analisa kehidupan sosial yang umum dan menyeluruh, maka antropologi memberi pengertian dan teori tentang kedudukan dan peranan kesatuan sosial budaya yang lebih sederhana. Pada awalnya antropologi lebih berpusat pada masyarakan dan kehidupan masyarakat pedesaan yang terpencil,sosiologi lebih berpusat pada masyarakat kota yang lebih berkembang dengan teknologi modern. Antropologi lebih berfikir kritis dalam membina kehidupan , dari berbagai suku bangsa di indonesia masing-masing mempunyai daerah asal dan kebudayaan sendiri yang telah berkembang dari berpuluh-puluh tahun silam.

Ø Ilmu ekonomi
Ilmu politik dengan ilmu ekonomi merupakan bidang yang berdiri sendiri. Dengan berkembangnya pengetahuan ilmu ini kemudian memisahkan diri menjadi dua, yang menonjolka perhatian dan tingkah laku yang berbeda-beda. Suatu pemikiran yang bercabang pada beberapa faktor  menyebabkan ilmu ekonomi tersebut akan berorientasi dengan kuat terhadap kebijakan yang rasionil.

Ø Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan masyarakat lainnya, khususnya tentang faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok. Yang membedakan antara sosiologi dengan psikologi yaitu sosiologi mempelajari kegiatan kehidupan sosial, sedangkan psikologi lebih memusatkan pada kehidupan perorangan.

Ø Geografi / Ilmu Bumi (1995)
Ilmu geografi mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena itu mutlak harus di perhitungkan dalam menyusun politik. Faktor yang berdasarkan goegrafi, seperti pembatas strategis , desakan penduduk, dan daerah pengaruh politik.

Ø Ilmu Hukum
Fungsi negara adalah penyelenggarakan penertiban, tetapi oleh ilmu hukum penertiban hanya dianggap sebagai tata hukum. Ilmu ini tidak melihat manusia sebagai makhluk yang berpengaruh terhadap faktor sosial. Ilmu hukum memiliki sistem dasar legal dari negara,hukum berpendapat bahwa masalah-masalah negara harus diselesaikan dengan cara normatif.

Ø Sejarah
Hubungan antara ilmu politik dengan sejarah adalah sebagai berikut, ilmu politik dengan sejarah memang mempunyai hubungan yang sangat erat dari zaman ke zaman,semua data dan fakta dari masa lalu terus diolah lebih lanjut sampai saat ini. Perbedaan pendapat dari dari berbagai pihak seperti ahli sejarah dah sarjana ilmu politik adalah ahli sejarah menyimpulkan selalu menengok ke masa lampau dan menganggap ini sebagai tujuannya, sedangkan sarjana ilmu politik lebih cenderung melihat ke masa depan tanpa melihat ke masa lampau. Sarjana ilmu politik tidak puas hanya dengan mencatat sejarah, tetapi ia akan terus dan selalu mencoba untuk menemukan sejarah tingkah laku politik, yang memungkinkan untuk menyusun suatu pola perkembangan untuk masa depan dengan memberi gambaran kepada suatau keadaan yang diharapkan akan terus berkembang dalam keadaan tertentu.

Ø Filsafat
Pengertian filsafat itu sendiri adalah usaha untuk mencari suatu kebenaran yang sistematis, mencari suatu pemecahan dan jawaban dari suatu persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan manusia. Filsafat merupakan pedoman bagi manusia dalam dalam menetapkan sikap dan perilaku hidup. Hubungan ilmu politik dengan filsafat yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama sifat kekal / hakiki, serta asal mula dan nilai dari suata negara. Negara dan manusia dianggap sebagian dari alam semesta. Menurut pandangan dari filsuf yunani kuno filsafat politik juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral dan etika, karena etika sendiri membahas tentang persoalan norma baik/buruk. Dengan demikian kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai pimikiran yang kritis pada bidang filsafat politik yang membahas masalah politik dengan pedoman pada suatu sisten nilai dan norma tertentu.